Praktik korupsi tak kunjung sirna dari bumi nusantara. Rentetan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Maka untuk membantu kerja KPK, Corruption Watch Independen (CWI) dibentuk di Kota Depok yang pada 31 Maret akan dikukuhkan.
Ketua Umum (CWI), M W El Fatir mengatakan, perlu komitmen bersama dalam memberantas korupsi. Maka dari itu, tanpa bantuan masyarakat korupsi tidak bisa dicegah di negara ini.
“Artinya, KPK harus dibantu. Gerakan people power wajib mendukung penguatan KPK,” ujar Elfatir.
Dia paham bahwa saa ini sudah banyak organisasi antirasuah di Indonesia. Tapi CWI ingin bekerja menunjukkan aksi nyata sesuai motto CWI ada karena rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Untuk itu, pihaknya dalam bekerja memerangi korupsi tersebut tidak mengenal kata damai. Dengan kata lain, terus mengawal suatu perkara korupsi sampai selesai.
“Tidak ada istilah lapan enam atau negosiasi. Kami akan bekerja sampai tuntas dalam mengawal suatu perkara korupsi. Salah adalah salah benar adalah benar. Tidak ada kompromi untuk korupsi,” ujarnya.
Ia berharap masyarakat untuk mendukung organisasi ini agar terus konsisten dalam memerangi rasuah. Bahkan minta diingatkan untuk selalu konsisten dalam memerangi korupsi.
Kata Fatir, organisasi ini dibentuk untuk menyamakan persepsi serta menyuarakan dan mengkampanyekan semangat anti korupsi di Indonesia khususnya di Kota Depok.
CWI sendiri dibentuk untuk mengawasi serta melaporkan kepada masyarakat tentang korupsi di Indonesia. Apalagi terbentuknya lembaga ini mendapat dukungan dari lembaga anti korupsi di Indonesia yakni KPK.
“Untuk itu kami berencana akan mendeklarasikan organisasi ini di Kota Depok. Bahkan dalam deklarasi ini kami nantinya akan melakukan MoU dengan KPK sebagai wujud komitmen kami untuk memerangi korupsi di tanah air. Kami akan melakukan tindakan konkret bukan hanya berjargon saja melainkan juga melakukan aksi nyata ke masyarakat. Insya Allah 31 April ini kami akan deklarasi,” pungkas Fatir. (*)
0 Comments